Mindset Duit

Rupiah Menguat Meski Data Inflasi AS Lebih Tinggi dari Prediksi

Rupiah Menguat
Bagikan ke Sobat Hustlingmu!

Rupiah Menguat Meski Data Inflasi AS Lebih Tinggi dari Prediksi. Rupiah menunjukkan tanda-tanda penguatan setelah nilai tukar kemarin mencapai Rp15.545/US$ atau mengalami apresiasi sebesar 0,13%. Meskipun demikian, potensi volatilitas masih ada, terutama setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) mengejutkan dengan kenaikan yang lebih tinggi dari perkiraan. Bagaimana nasib Rupiah hari ini?

Baca juga: Miliarder Arab Saudi Membagikan Harta Ratusan Triliun

Rupiah Menguat  padahal Inflasi AS Melonjak di Akhir 2023

Malam Kamis (12/1/2024), AS merilis data inflasi konsumen (CPI) untuk Desember 2023. Angka tersebut menunjukkan kenaikan inflasi tahunan sebesar 3,4%, melebihi prediksi sebelumnya sebesar 3,2%. Meski Rupiah mengalami penguatan kemarin, dampak dari kenaikan inflasi AS berpotensi menciptakan volatilitas pada hari ini, Jumat (12/1/2024).

China Berpotensi Mempengaruhi Rupiah Menguat

Selain data inflasi AS, perhatian juga tertuju pada sejumlah data ekonomi dari China yang dapat mempengaruhi pergerakan Rupiah. China akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) akhir 2023 atau Desember 2023 pada hari ini. Diperkirakan IHK China masih akan mengalami deflasi sebesar 0,7% (yoy), memberikan dampak terhadap prospek perdagangan ekspor-impor.

Dampak Deflasi China terhadap Ekonomi Indonesia

Deflasi yang terjadi di China dapat mengganggu prospek perdagangan ekspor-impor, dengan kontraksi impor sebesar -0,5% yoy. Sementara itu, ekspor China diharapkan tumbuh sekitar 0,9% yoy. Lesunya ekonomi China, sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, menjadi kabar buruk bagi perekonomian Indonesia.

Dampak Teknikal pada Nilai Tukar Rupiah

Dalam analisis teknikal per jam, Rupiah terlihat bergerak sideways setelah beberapa hari melemah. Rentang pergerakan Rupiah saat ini diperkirakan berada antara support Rp15.520/US$ hingga resistance Rp15.580/US$. Support berasal dari moving average 100 (MA100), sementara resistance didasarkan pada high candle 10 Januari 2024.

Baca juga: Warren Buffett Tidak Tertarik pada Investasi Emas, kenapa?

Pemahaman yang mendalam terhadap rupiah menguat dan dinamika pasar serta peristiwa ekonomi global menjadi kunci dalam menghadapi potensi volatilitas nilai tukar Rupiah hari ini. Pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada terhadap berita dan data ekonomi terkini yang dapat memengaruhi pergerakan mata uang.

 

Sobat Hustlingmu,
Mr. Vicktor, CFP®, QWP®

Instagram | Wealthy Hustlers | Ebook | Sumber


Bagikan ke Sobat Hustlingmu!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!